Tuesday 5 May 2015

Sampai bila..





Sampai bila...
sampai bila harus aku terikat dengan perasaan sendiri
mengiakan tidak
menafikan tidak sesekali.

Sampai bila
harus aku pendamkan apa yang dirasa
memenjarakan sesuatu yang tidak bersalah
fitrah diri dalam menyintai.

Sampai bila
mesti aku bergantung
bergantung harap pada engkau
yang tidak pernah memahami
tidak mempunyai hati perut
dicalit hati ini
dengan dakwat hitam yang tak mungkin hilang.
janji sebesar gunung
tapi hampas tidak didapati.
sekejap datang
sekejap hilang
entah bagai rembulan pun tidak
kerna ia juga tahu untuk muncul bila malam tiba.

Sampai bila
terpaksa aku sebegini
memendamkan sakit
yang tiada siapa ketahui.
tersenyum manis melihatkan diri
digenggamnya sebilah pisau
menanti untuk ditusuk hati ini.

Sudah sudahlah hati
makin lama kau tangisi
hanya sakit yang engkau rasai.
ikatlah rasa ini dengan doa
bergantung harap terjadinya keajaiban
bila Sang Pemilik hatimu
memberikan yang terbaik buatku.